Menag Tegaskan Keberpihakan Nyata kepada Guru

Menag Tegaskan Keberpihakan Nyata kepada Guru

04 Sep 2025

Menteri Agama Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A., menegaskan bahwa pemerintah terus menunjukkan keberpihakan nyata kepada guru, khususnya guru pendidikan agama. Hal itu tercermin dari berbagai kebijakan yang diluncurkan dalam beberapa tahun terakhir, mulai dari peningkatan tunjangan hingga perbaikan status kepegawaian.

Salah satu langkah signifikan adalah kenaikan tunjangan profesi bagi guru non-PNS. Tunjangan yang semula sebesar Rp1,5 juta kini naik menjadi Rp2 juta per bulan. Kenaikan tersebut berlaku surut sejak Januari 2025, sehingga guru akan menerima rapelan sebesar Rp500 ribu per bulan. Kementerian Agama mencatat setidaknya 227 ribu guru di seluruh Indonesia mendapat manfaat dari kebijakan ini.

Selain itu, akses guru untuk mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) juga semakin diperluas. Jumlah peserta PPG tahun ini meningkat hingga 700 persen dibanding tahun sebelumnya. Peningkatan itu menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam memberikan kesempatan sertifikasi dan peningkatan kompetensi bagi tenaga pendidik.

Di sisi lain, status ribuan guru honorer juga mulai mengalami perbaikan. Dalam kurun tiga tahun terakhir, sebanyak 52 ribu guru honorer telah resmi diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Langkah ini memberikan kepastian hukum dan kesejahteraan yang lebih layak bagi para guru yang selama ini mengabdi di sekolah dan madrasah.

“Meningkatkan tunjangan dan membuka akses sertifikasi bukan sekadar soal materi, melainkan bentuk apresiasi terhadap guru sebagai penentu masa depan bangsa,” ujar Menag.

Kebijakan tersebut mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan, termasuk sivitas akademika IAIN Bone. Peningkatan kesejahteraan dan status guru dinilai tidak hanya berdampak pada motivasi tenaga pendidik, tetapi juga akan memperkuat kualitas layanan pendidikan keagamaan di daerah.

Dengan berbagai terobosan itu, pemerintah menegaskan komitmennya untuk terus berpihak pada guru. Harapannya, kesejahteraan yang lebih baik dapat berbanding lurus dengan peningkatan kualitas pendidikan dan lahirnya generasi bangsa yang unggul.