
Tiga Akademisi IAIN Bone Ambil Peran pada MQK Nasional ke-5 dan Internasional Pertama di Pesantren As’adiyah Sengkang
02 Oct 2025
Wajo - Tiga akademisi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone berpartisipasi dalam Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Nasional ke-5 sekaligus Internasional pertama yang digelar di Pesantren As’adiyah Sengkang, Wajo, Sulawesi Selatan, pada 1–7 Oktober 2025.
Dua akademisi didaulat sebagai dewan hakim, Prof. Dr. H. Lukman Arake, Lc., MA, Direktur Pascasarjana IAIN Bone, dan Dr. Muslihin Sultan, S.Ag., M.Ag., Ketua Prodi Magister Pendidikan Bahasa Arab . Sementara itu, Dr. Tarmizi, S.HI., M.H., dosen Hukum Keluarga Islam Pascasarjana, dipercaya menjadi panitia pelaksana.
Menurut Dr. Muslihin Sultan, tradisi membaca kitab kuning (turats) adalah warisan pesantren yang tetap relevan hingga kini. “Baca kitab kuning merupakan tradisi pondok pesantren tradisional yang terus menerus dipertahankan hingga saat ini. Bahkan keberadaan kitab kuning menjadi suatu ciri khas pondok pesantren dan salah satu rukun pesantren yang harus ada sesuai dengan jadwal acara Musabaqah MQK,” jelasnya.
Ajang MQK kali ini mempertandingkan 17 kitab dari berbagai disiplin ilmu, mulai dari tauhid, tafsir, hadis, fikih, sejarah, qawaid, hingga akhlak. Selain itu, dilombakan pula Debat Bahasa Arab, Debat Bahasa Inggris, dan Debat Konstitusi.
Tidak hanya kompetisi, rangkaian kegiatan MQK juga menghadirkan agenda pendukung yang memperkaya wawasan santri, seperti Pramuka Santri, Expo Kemandirian Pesantren di Lapangan Merdeka, Halaqah Internasional di Macanang, serta Gerakan Ekoteologi di lingkungan pesantren.
Pada malam hari, pengunjung disuguhi Night Inspiration dengan penampilan Veve Zukfikar, Raim Laode, Arda Naff, dan Budi Doremi. Sedangkan Fajar Inspiration diisi tokoh-tokoh nasional, seperti Prof. Nasaruddin Umar, Prof. Kamaruddin Amin, Prof. Sayid Agil Husin Al-Munawar, dan KH Abdul Moqsith Ghazali, seusai salat Subuh berjamaah di Masjid Ummul Qurra.
Menteri Agama RI juga menekankan pentingnya menggali kembali ajaran kitab klasik yang berkaitan dengan ekologi. “Mari kita gali nilai-nilai kitab klasik tentang lingkungan. Itu penting karena semakin sopan kita memperlakukan alam, semakin besar peluang kita menunda datangnya bencana,” ujarnya.
Keterlibatan akademisi IAIN Bone dalam MQK Internasional diharapkan semakin memperkuat sinergi antara perguruan tinggi dan pesantren dalam merawat tradisi keilmuan sekaligus menjawab tantangan zaman.